Sebenarnya perjalanan ini dirangkai indah oleh lima sekawan yang mempunyai mimpi indah untuk melanglang buana ke negeri seberang. Tapi apalah daya, H-2 hanya aku dan Raisa yang akhirnya berangkat.
***
Singkat cerita, sore hari ditanggal 1 April kami berdua sudah terdampar di daerah Lebak Bulus dan transaksi penukaran uang pun terjadi disana. Dengan uang yang amat sangat pas-pasan, beberapa lembar dollar pun sudah di tangan. Jam 5 sore kami capcus menuju Bandara Soetta meluncur indah bersama DAMRI. Suasana pun amat sangat sepi didalam sana, tak lama sayup-sayup kegaduhan mulai terdengar. Oh bukan, itu bukan berasal dari penumpang lainnya. Kegaduhan itu terjadi di dalam otakku dan Raisa. Nasib kami benar-benar terombang ambing waktu itu *lebaaay. Bagaimana tidak, kami sama sekali buta tentang apa yang akan kami lakukan disana dan kemana kami akan melangkah. Semua sebenarnya sudah tersusun dengan apiknya oleh ketiga teman-teman kami yang lainnya. Tapi karena satu dan banyak hal, mereka mengurungkan niatnya untuk pergi. :( ... but... life must go on buddy... akhirnya kami berdua nekat menjelajahi negeri asing itu.
***
Terlihat jarum jam berlarian sambil berkejar kejaran berputar memburu waktu di tangan mungilku, kami putuskan untuk menetap sementara di Mushola Bandara sambil mengotak atik hp meminta bantuan teman-teman kami yang tidak jadi berangkat untuk memberikan info sebanyak banyaknya. Waktu berdetak begitu cepatnya sampai tiba saatnya untuk berangkat... 'Blank' kami benar-benar tidak tahu mau kemana, terserahlah kaki ini melangkah. 'Teng' pukul 5.30 saatnya take off... seneeeeng banget. Bagi orang yang berharta, mungkin Singapur hanyalah bagian kecil dari destinasi