NgeGembel di Djogja:
Part 2
Lanjut ya
kawand… setelah dari candi Borobudur dan museum, kami balik ke rumah si bapake
yang nawarin penginapan, awalnya si bapak bilang Rp. 100.000,- buat sewa kamar
plus sewa mobil ke puthuk setumbu. Sekedar info aja, puthuk setumbu itu
kelihatan dari candi Borobudur, intinya deket aja. Cuma karena niatnya mau liat
sunrise otomatis kan harus berangkat pagi2 gelap gulita. Plus jalanan yang
menanjak dikelilingi pohon. Nah malamnya si bapake bilang ternyata sewa mobil
plus rumah jadi Rp. 300.000,- karena mobilnya punya tetangganya *towew…
bapaknya curang ih… ujung2nya kita gak jadi sewa mobil, jadi sewa rumah aja
yang ‘cepe’ tadi. Malamnya si bapak plus istrinya ngajak jalan2 ke sekitar
candi. Nah waktu jalan malem2 itu bapaknya masih nawarin aja tuh yang 300rb.
Kita jujur aja klo budget kita amat sangat terbatas. Akhirnya kita bayarlah si
bapak 100rb tadi. Nah pas lagi jalan ada mobil lewat, ternyata itu mobil kakak
iparnya si bapak. Si bapak tadi ngobrol2 dah tuh sama kaka iparnya sampai
akhirnya kita di ajak naek mobil ke kaki gunung merapi dan kaliurang (di catet
ya: kita sama sekali gak tahu dimana itu tempat yang tahu cuma kaka iparnya si
bapak plus jam waktu itu menunjukkan pukul setengah 8 malam).
***
Diperjalanan, alam
bawah sadarku mencoba menerka seindah apakah tempat yang direkomendasikan si
bapak tadi, pasti indah, banyak angkringan2 plus muda mudi yang lagi
menghabiskan malam disana. Setengah jam terlewati, satu jam, satu setengah jam….
Oow, kok lama yak perjalanan kita… dikirain
deket gitu karena Cuma dibayar ‘cepe’ kan tadi. Dan akhirnya sampailah ditempat
pembayaran tiket klo gak salah bayar Rp. 12.000,- waktu itu. Ternyata oh
ternyata… dari sana kita masih lanjut perjalanan yang lumayan jauh banget. Mendaki
gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera, bersama teman bertualaaaang
*ninja hatori theme song mode on >.< serius mobil kita terus menanjak dan
menanjak, waktu itu gelap gulita sangat, gada orang sama sekali dijalan plus
rumah yang amat sangat minim. Tersadar hanya mobil kita yang melintas aku
bertanya kepada si bapake yang nyetir mobil. “masih jauh pak?”, “lumayan neng”…
Oh My God, serius lama2 udara dingin menyergap, kanan kiri hanyalah terlihat
kegelapan yang mencekam. Di jalan sempat si bapake berhenti beberapa kali
sambil kasih tahu bahwa tepat kita berhenti adalah taman bunga yang indah. Owalaaaah
seindah apapun si bapake cerita, tetep aja yang kelihatan hanyalah KEGELAPAN :(
untuk kedua kalinya kita berhenti trus si bapake bilang kita berhenti tepat
didepan goa jepang *haduh2x terima kasih deh klo harus turun disini. Tp ternyata
gak, kita langsung meneruskan perjalanan sampai di puncaknya, kaliurang, yang
dari tadi jadi tujuan kita *fiuhhh…. Thank God.
***
mmm… jujur
yak, sebenernya rada2 malay nulis bagian
yang ini… bikin bulu kuduk berdiri merinding disko gitu, tapi gak papalah buat
sekilas info. Kita sampai di kaliurang kaki gunung merapi jam setengah 11
malam. Cukup tahu aja, di kanan kiri kita adalah pegunungan dengan pepohonan
lebat dihiasi dengan kegelapan yang amat sangat mencekam, gada rumah SAMA
SEKALI, yang terlihat hanyalah kios2 yang sudah tertutup rapat, terlihat
beberapa jeep terparkir namun makhluk yang bernama MANUSIA yang ada disana
hanyalah kami berenam. Si bapake yang nyetir mematikan mesin mobilnya dan
mengajak kita turun dan naik ke atas bukit, disana ada air terjun dan jurang
katanya *ngooookkkk, si bapake bercanda aja, gelap2 begini ngapain coba. Akhirnya
kita pun turun dan coba melangkahkan kaki mendaki batu2an yang berbentuk
tangga. Baru aja sekitar 10 anak tangga, perasaan kami sudah tak menentu,
dingin menyergap, bulu kuduk tak pelak segera beradu untuk berdiri… *hadeuh2
bak uji nyali ala uka-uka aja kita kesini… langsung aja kami kabur turun dan
menghampiri mobil kami. Belum sempat masuk mobil, temanku (sofi) menawarkan
diri untuk di foto… *whaaaaatttt, gelap2 begini minta difoto >.< belum juga
aku mengeluarkan camdig, tiba2 kulihat wajah sofi yang pucat pasi ketakutan
sambil berkata “itu di belakang kamu apaan?” *tuuuuhhhh kan aku langsung
merinding disko. Waktu itu aku GAK mau nengok, langsung kami masuk mobil,
karena penasaran ku tengok apa yang sofi maksud. Oh My God.. sesosok makhluk
hitam besar berdiri disalah satu sudut kaliurang. Astagfirullah, Allahuakbar…
kututup wajahku sambil bergumam “Ya Allah, lindungi kami” *langsung si bapake
tancap gas, mobil kamipun terbirit-birit meninggalkan tempat yang mencekam itu.
Hadeuh, mimpi apa malam itu diajak wisata uka-uka sama si bapake…. *terima
kasih bapake sudah mengajak kami kesana –sambil nyengir kuda berharap gak
pernah kesana lagi malam2 :(
***
Besok paginya
kami bergegas pulang kembali ke Jogja dan lanjut ke Jakarta. Sebelum berangkat,
kami cari2 cemilan khas Magelang dulu di pasar Borobudur. Dengan hanya Rp.
15.000,- beraneka macam kue sudah ditangan *ajib, murah tenan. Dari sana kami
naik bus jurusan Borobudur-Jogja tujuan Jombor Rp. 10.000,- (kali ini lebih
murah karena kami sengaja meMEDOKan bicara kami biar mirip wong Jowo, haha,
tetep aja mas2 nya tahu klo kami orang Jakarta). Dari Jombor naik trans Jogja
jalur 2B sampai di dekat Malioboro. Pukul 09.30 pagi kami sudah di Malioboro
lagi. Padahal kereta kami baru akan berangkat jam 4 sore. Jadilah muter2 lagi
di Malioboro, akhirnya keinginan masuk museum Vedeburg (tiket Rp. 2.000,-)tercapai
juga. Dari sana langsung lanjut ke Kraton, kali ini kami naek becak Rp. 5.000,-
karena beban bawaan kami yang sudah membuat kami terbebankan *halah apa coba :P.
masuk Kraton tiket Rp. 5.000,-. Nah dari Kraton ini kami naek becak lagi (Rp.
30.000,-) muter2 Malioboro plus ke tempat lukisan dan Taman Sari (Rp. 2.000,-) ‘n
bayar guide Rp. 10.000 trus langsung lanjut ke Lempuyangan.
museum Vedeburg
Keraton Jogja
***
Sampai di
Lempuyangan ternyata kami kehabisan yang jam 4, jadwal keberangkatan kami molor menjadi jam 7.34 malam. Hoaaaammmmm…
masih lama nyoooo… akhirnya dari pada BETE binti galau di stasiun. Langsung balik
lagi aja ke alun-alun kota jalan kaki, tenang kali ini beban kami alias tas-tas
yang berat itu udah dititipin di masjid stasiun :). Akhirnyaaaa…. Keliling alun-alun
dimalam hari terwujud juga, berjalan2 melewati beringin utara dan selatan. Ramai
tenan disana, banyak penjual juga. Puas jalan2, akhirnya kami membeli wedang
ronde seharga Rp. 5.000,-. Minum wedang ronde beralaskan tikar lumayan bisa
menghangatkan badan ditengah terpaan semilir angin alun-alun kota. Tepat jam 7
malam kami bergegas balik ke Lempuyangan pake becak (Rp. 10.000,-). Kami kira perjalanan di Yogya akan segera
berakhir mengingat sebentar lagi kami akan menuju Jakarta. Tapi eh tapi…. Ternyata
ada satu kereta yang anjlok didaerah Prambanan. Walhasil semua jalur kereta
dari Jogja ke Jakarta terputus dan dibatalkan *ngiiiiiikkkkkk…. Terus gimana
nasib kami?? Uangpun sudah amat sangat terbatas *sambil garuk2 cengo dan gak
tahu harus ngapain.
***
Nanya bolak-balik
kesana kemari gada kejelasan juga. Akhirnya dapat info juga kalau satu-satunya
kereta ekonomi AC menuju Jakarta bakal segera datang… *mungkin kereta ini udah
lebih dulu melewati jalur kereta yang anjlok. Dengan langkah seribu kami pun
membagi tugas, aku ambil uang ke ATM, temanku yang satu antri untuk membeli
tiket. tiket ekonomi AC sudah ditangan, kereta pun datang, sementara kami belum
mengambil barang di masjid. Lari kocar-kacir menuju masjid berharap kereta
tidak meninggalkan kami. Yup, berhasil, tepat kaki melangkah ke dalam kereta di
detik-detik terakhir, keretapun langsung mulai bergerak pergi *fiuhhhhh…..
akhirnya…. – sambil menyeka peluh keringat setelah berjuang mendapatkan tiket.
Sekilas info, akhirnya tiket pulang kami menjadi Rp. 125.000,- karena pakai
kereta ekonomi AC. Jauh meleset dari tiket ekonomi yang kami punya sebelumnya
seharga Rp. 35.000,- tapi gak papa ah, at least, gak terjebak di stasiun
lempuyangan sampai besok malam :)
***
Well…. Well…. Well…
itulah sepenggal kisahku ngegembel di Jogja bareng temen2. Menjadi backpacker
emang membuat ketagihan. Tantangan untuk bertahan di suatu tempat dengan budget
terbatas benar-benar memiliki cita rasa kepuasan yang tinggi. Kedewasaan,
ketepatan, kemandirian benar-benar terasah…. Mari menjelajah bumiNya dan gali
terus pengetahuan kita terhadap ciptaanNya. Inti dari semua yang dilakukan
adalah mengenal sang Creator dengan mengenal ciptaanNya. Semoga bermanfaat
kawand, Cheers :D
See u di
destination selanjutnya….