Thursday, October 25, 2012

NgeGembel di Djogja: Part 2

Lanjut ya kawand… setelah dari candi Borobudur dan museum, kami balik ke rumah si bapake yang nawarin penginapan, awalnya si bapak bilang Rp. 100.000,- buat sewa kamar plus sewa mobil ke puthuk setumbu. Sekedar info aja, puthuk setumbu itu kelihatan dari candi Borobudur, intinya deket aja. Cuma karena niatnya mau liat sunrise otomatis kan harus berangkat pagi2 gelap gulita. Plus jalanan yang menanjak dikelilingi pohon. Nah malamnya si bapake bilang ternyata sewa mobil plus rumah jadi Rp. 300.000,- karena mobilnya punya tetangganya *towew… bapaknya curang ih… ujung2nya kita gak jadi sewa mobil, jadi sewa rumah aja yang ‘cepe’ tadi. Malamnya si bapak plus istrinya ngajak jalan2 ke sekitar candi. Nah waktu jalan malem2 itu bapaknya masih nawarin aja tuh yang 300rb. Kita jujur aja klo budget kita amat sangat terbatas. Akhirnya kita bayarlah si bapak 100rb tadi. Nah pas lagi jalan ada mobil lewat, ternyata itu mobil kakak iparnya si bapak. Si bapak tadi ngobrol2 dah tuh sama kaka iparnya sampai akhirnya kita di ajak naek mobil ke kaki gunung merapi dan kaliurang (di catet ya: kita sama sekali gak tahu dimana itu tempat yang tahu cuma kaka iparnya si bapak plus jam waktu itu menunjukkan pukul setengah 8 malam).
***
Diperjalanan, alam bawah sadarku mencoba menerka seindah apakah tempat yang direkomendasikan si bapak tadi, pasti indah, banyak angkringan2 plus muda mudi yang lagi menghabiskan malam disana. Setengah jam terlewati, satu jam, satu setengah jam…. Oow, kok lama yak perjalanan kita…  dikirain deket gitu karena Cuma dibayar ‘cepe’ kan tadi. Dan akhirnya sampailah ditempat pembayaran tiket klo gak salah bayar Rp. 12.000,- waktu itu. Ternyata oh ternyata… dari sana kita masih lanjut perjalanan yang lumayan jauh banget. Mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera, bersama teman bertualaaaang *ninja hatori theme song mode on >.< serius mobil kita terus menanjak dan menanjak, waktu itu gelap gulita sangat, gada orang sama sekali dijalan plus rumah yang amat sangat minim. Tersadar hanya mobil kita yang melintas aku bertanya kepada si bapake yang nyetir mobil. “masih jauh pak?”, “lumayan neng”… Oh My God, serius lama2 udara dingin menyergap, kanan kiri hanyalah terlihat kegelapan yang mencekam. Di jalan sempat si bapake berhenti beberapa kali sambil kasih tahu bahwa tepat kita berhenti adalah taman bunga yang indah. Owalaaaah seindah apapun si bapake cerita, tetep aja yang kelihatan hanyalah KEGELAPAN :( untuk kedua kalinya kita berhenti trus si bapake bilang kita berhenti tepat didepan goa jepang *haduh2x terima kasih deh klo harus turun disini. Tp ternyata gak, kita langsung meneruskan perjalanan sampai di puncaknya, kaliurang, yang dari tadi jadi tujuan kita *fiuhhh…. Thank God.
***
mmm… jujur yak, sebenernya rada2 malay  nulis bagian yang ini… bikin bulu kuduk berdiri merinding disko gitu, tapi gak papalah buat sekilas info. Kita sampai di kaliurang kaki gunung merapi jam setengah 11 malam. Cukup tahu aja, di kanan kiri kita adalah pegunungan dengan pepohonan lebat dihiasi dengan kegelapan yang amat sangat mencekam, gada rumah SAMA SEKALI, yang terlihat hanyalah kios2 yang sudah tertutup rapat, terlihat beberapa jeep terparkir namun makhluk yang bernama MANUSIA yang ada disana hanyalah kami berenam. Si bapake yang nyetir mematikan mesin mobilnya dan mengajak kita turun dan naik ke atas bukit, disana ada air terjun dan jurang katanya *ngooookkkk, si bapake bercanda aja, gelap2 begini ngapain coba. Akhirnya kita pun turun dan coba melangkahkan kaki mendaki batu2an yang berbentuk tangga. Baru aja sekitar 10 anak tangga, perasaan kami sudah tak menentu, dingin menyergap, bulu kuduk tak pelak segera beradu untuk berdiri… *hadeuh2 bak uji nyali ala uka-uka aja kita kesini… langsung aja kami kabur turun dan menghampiri mobil kami. Belum sempat masuk mobil, temanku (sofi) menawarkan diri untuk di foto… *whaaaaatttt, gelap2 begini minta difoto >.< belum juga aku mengeluarkan camdig, tiba2 kulihat wajah sofi yang pucat pasi ketakutan sambil berkata “itu di belakang kamu apaan?” *tuuuuhhhh kan aku langsung merinding disko. Waktu itu aku GAK mau nengok, langsung kami masuk mobil, karena penasaran ku tengok apa yang sofi maksud. Oh My God.. sesosok makhluk hitam besar berdiri disalah satu sudut kaliurang. Astagfirullah, Allahuakbar… kututup wajahku sambil bergumam “Ya Allah, lindungi kami” *langsung si bapake tancap gas, mobil kamipun terbirit-birit meninggalkan tempat yang mencekam itu. Hadeuh, mimpi apa malam itu diajak wisata uka-uka sama si bapake…. *terima kasih bapake sudah mengajak kami kesana –sambil nyengir kuda berharap gak pernah kesana lagi malam2 :(
***
Besok paginya kami bergegas pulang kembali ke Jogja dan lanjut ke Jakarta. Sebelum berangkat, kami cari2 cemilan khas Magelang dulu di pasar Borobudur. Dengan hanya Rp. 15.000,- beraneka macam kue sudah ditangan *ajib, murah tenan. Dari sana kami naik bus jurusan Borobudur-Jogja tujuan Jombor Rp. 10.000,- (kali ini lebih murah karena kami sengaja meMEDOKan bicara kami biar mirip wong Jowo, haha, tetep aja mas2 nya tahu klo kami orang Jakarta). Dari Jombor naik trans Jogja jalur 2B sampai di dekat Malioboro. Pukul 09.30 pagi kami sudah di Malioboro lagi. Padahal kereta kami baru akan berangkat jam 4 sore. Jadilah muter2 lagi di Malioboro, akhirnya keinginan masuk museum Vedeburg (tiket Rp. 2.000,-)tercapai juga. Dari sana langsung lanjut ke Kraton, kali ini kami naek becak Rp. 5.000,- karena beban bawaan kami yang sudah membuat kami terbebankan *halah apa coba :P. masuk Kraton tiket Rp. 5.000,-. Nah dari Kraton ini kami naek becak lagi (Rp. 30.000,-) muter2 Malioboro plus ke tempat lukisan dan Taman Sari (Rp. 2.000,-) ‘n bayar guide Rp. 10.000 trus langsung lanjut ke Lempuyangan.  

                                                     museum Vedeburg


                                                           Keraton Jogja


***
Sampai di Lempuyangan ternyata kami kehabisan yang jam 4, jadwal keberangkatan kami  molor menjadi jam 7.34 malam. Hoaaaammmmm… masih lama nyoooo… akhirnya dari pada BETE binti galau di stasiun. Langsung balik lagi aja ke alun-alun kota jalan kaki, tenang kali ini beban kami alias tas-tas yang berat itu udah dititipin di masjid stasiun :). Akhirnyaaaa…. Keliling alun-alun dimalam hari terwujud juga, berjalan2 melewati beringin utara dan selatan. Ramai tenan disana, banyak penjual juga. Puas jalan2, akhirnya kami membeli wedang ronde seharga Rp. 5.000,-. Minum wedang ronde beralaskan tikar lumayan bisa menghangatkan badan ditengah terpaan semilir angin alun-alun kota. Tepat jam 7 malam kami bergegas balik ke Lempuyangan pake becak (Rp. 10.000,-).  Kami kira perjalanan di Yogya akan segera berakhir mengingat sebentar lagi kami akan menuju Jakarta. Tapi eh tapi…. Ternyata ada satu kereta yang anjlok didaerah Prambanan. Walhasil semua jalur kereta dari Jogja ke Jakarta terputus dan dibatalkan *ngiiiiiikkkkkk…. Terus gimana nasib kami?? Uangpun sudah amat sangat terbatas *sambil garuk2 cengo dan gak tahu harus ngapain.


***
Nanya bolak-balik kesana kemari gada kejelasan juga. Akhirnya dapat info juga kalau satu-satunya kereta ekonomi AC menuju Jakarta bakal segera datang… *mungkin kereta ini udah lebih dulu melewati jalur kereta yang anjlok. Dengan langkah seribu kami pun membagi tugas, aku ambil uang ke ATM, temanku yang satu antri untuk membeli tiket. tiket ekonomi AC sudah ditangan, kereta pun datang, sementara kami belum mengambil barang di masjid. Lari kocar-kacir menuju masjid berharap kereta tidak meninggalkan kami. Yup, berhasil, tepat kaki melangkah ke dalam kereta di detik-detik terakhir, keretapun langsung mulai bergerak pergi *fiuhhhhh….. akhirnya…. – sambil menyeka peluh keringat setelah berjuang mendapatkan tiket. Sekilas info, akhirnya tiket pulang kami menjadi Rp. 125.000,- karena pakai kereta ekonomi AC. Jauh meleset dari tiket ekonomi yang kami punya sebelumnya seharga Rp. 35.000,- tapi gak papa ah, at least, gak terjebak di stasiun lempuyangan sampai besok malam :)
***
Well…. Well…. Well… itulah sepenggal kisahku ngegembel di Jogja bareng temen2. Menjadi backpacker emang membuat ketagihan. Tantangan untuk bertahan di suatu tempat dengan budget terbatas benar-benar memiliki cita rasa kepuasan yang tinggi. Kedewasaan, ketepatan, kemandirian benar-benar terasah…. Mari menjelajah bumiNya dan gali terus pengetahuan kita terhadap ciptaanNya. Inti dari semua yang dilakukan adalah mengenal sang Creator dengan mengenal ciptaanNya. Semoga bermanfaat kawand, Cheers :D
See u di destination selanjutnya….

Wednesday, October 24, 2012

NgeGembel di Djogja
Part 1:
Traveliiiing…. Salah satu hal yang paling aku ‘demenin’. Sore hari ketika sang surya bersiap pamit kembali ke peraduan *cailah, aku bergegas bersama kawan2x menuju jogja. Beberapa helai kertas kumpulan info-info kehidupan disana sudah ditangan. Yup, hanya itu petunjuk yang bisa kami andalkan selama berada disana. Teng-teng… jam menunjukan jam 9 malam waktu stasiun Senen, jes… jes… jes… kereta datang… tiket seharga Rp. 70.000,- pp ekonomi Progo pun siap ditangan.




Jujur yo… ini pertama kalinya aku naik kereta Indonesia, owalah… sepanjang jalan tak henti-henti para penjaja dagangan menawarkan dagangannya. Sempet berfikir “ini kereta apa pasar tanah abang?!!”*sambil garuk-garuk, nonstop 10 jam tak henti-hentinya kupingku diteriakan hal yang sama, “minum mbak, pop mie mbak, tissue mbak, gudeg, nasi remes…” hoaaammmm… sampai rasa kantuk yang menyergappun tak mampu membuatku tertidur.
Sampai di Stasiun Lempuyangan Jogja. Rasa syukurpun aku dan teman2 panjatkan. Akhirnyaaaa… sampai juga dengan selamat, yah walaupun waktu itu gak ada temen kita yang namanya selamet sih… :D
Bak seorang selebriti dari khayangan J kami diserbu mas-mas becak… karena emang judulnya aja “ngegembel” kami pun memutuskan jalan kaki ke Malioboro. jujur ya, waktu itu baca info katanya jarak lempuyangan ke Malioboro deket. Tapi ternyata… owalah itu cuma sekedar KA-TA-NYA, udah ditengah jalan, mau naek becak nanggung, jalan kaki juga… Oh My God…  jauh pisan euy… fiuh, ya udah lanjut aja jalan kaki, itung2 nostalgia long march dari istiqlal ke bundaran HI 7x puteran… hoho lebay…
***
Taraaaa….. sampai juga di Malioboro, langsung cari2 penginepan yang paling murah, mondar-mandir, bolak-balik dapatlah juga tuh yang namanya “Hotel Kartika” di jalan apa tuh lupa, yang pasti deket banget sama pasar Malioboro, 2 menit jalan kaki sampai. Harganya terjangkau, Rp 75.000,- /kamar/night dibagi 3 orang (karena kami bertiga). Lumayan banget kan Rp. 25.000,-/orang. :D
Sampai penginepan langsung tepar, karena semaleman gak bisa tidur dikereta. Tapi jogja amat sangat disayangkan klo cuma dihabiskan buat tidur doang. Langsung dah tanpa mandi, xixixixi >.< kami bergegas ke Candi Prambanan. Naik trans Jogja dari Malioboro langsung ke Prambanan pake Jalur 1A Rp. 3.000,-. Lagi-lagi karena judulnya emang “ngegembel” di Jogja. Kami jalan kaki dari shelter trans jogja ke Candi Prambanan, sebenernya gak tw jalan, yowislah akhirnya ikutin bule-bule aja yang kayaknya mw kesana juga..*pake feeling.com
Akhirnya…. Dari kejauhan sayup-sayup puncak Prambanan sudah terlihat… Subhanallah cakep, sebenarnya ini kali kedua aku mengunjungi Prambanan, Cuma dulu kesini masih cimit2 alias masih kecil. Jadi tetep aja norak bin takjub pas kemarin ke sana lagi *ngeles-padahal emang dasarnya norak :D
Sampai disana langsung tancap gas eh tancap kamera langsung futu2… oya sebelum masuk kita wajib bin kudu pake sarung yang udah disediain petugas, katanya sih buat menghormati candi *jangan lupa dibalikin pas keluar candi :D




Puas muter2 Prambanan, mata jelalatan udah gak bisa ditahan ngeliat souvenir yang ada disekitar candi. Pergolakan batin memuncak antara beli atau gak, bisa dibayangkan waktu itu disebelah kanan ada angel dan dikiri ada devil;
Angel: hayo hayo inget, harus hemat, barang yang gak perlu gak usah dibeli
Devil: beli aja, lumayan cakep-cakep itu, dari pada lumanyun ntar
Angel: klo uang kamu habis disini gimana? Balik lagi ke rencana awal NGe-Gem-Bel, harus irit!
Devil:sekali-kali gak papa lah boros, gak mama juga beli barang yang di pengen
Angel: *geleng-geleng-in sayap, eh kepala sambil bilang ckckckck…
Huaaa… segera ku usir bayangan dua makhluk tadi. Akhirnya aku beli tas, kaos, sama gantungan kunci buat temen2. Sambil bergumam, “semoga berkah ya Allah” *cari jalan amanJ
Puas belanja balik lagi e penginapan, naik trans jogja sampai ke Malioboro jalur 1A lagi. Rencananya habis bersih2 mau cari angkringan makan nasi kucing plus kopi joss. Tapi karena udah magrib kita putusin solat dulu trus cari makan plus jalan2 ke alun2nya malam aja. Tapi u know what?????!!!! Rasanya pengen nangis plus teriak sekenceng-kencengnya karena kita KE-TI-DU-RAN. Hoaaaaahhhhhhhhhh….. GAGAL TE O TE A EL (TOTAL). Pengen nge UNDO aja rasanya tapi kan gak mungkin. Fiuhhh,,, jadilah jalan2 pagi keliling Malioboro buat mengobati kegagalan tadi malem. Sambil jalan ketemu penjual gudeg. Asli wuenak tenan, harganya Rp. 8.000,-. Trus keliling lagi malah ketemu polisi plus TNI yang buanyak tenan. Tadinya kami mau jalan kaki ke Vredeburg sama Kraton, tapi semua ditutup karena katanya SBY mw datang kesana. Fiuhhh… walhasil kitapun “ngambek” sama pak SBY. Balik ke penginepan langsung cabut ke Magelang L
***
Dari Malioboro ke Magelang naek trans jogja jalur 3A transit di shelter Ahmad Yani lanjut lagi jalur 2B ke terminal jombor Rp. 3.000,-. Nah disini kita ketemu peramal… haha kocak banget dah yah buat iseng2 aja pas di tawarin mw di ramal aku sodorin aja tanganku. Dari sifat, jodoh, keuangan diceritain dah tuh ama si ibu2 peramal. Ada yang emang bener tapi banyak juga yang meleset, yah namanya juga iseng2, di jawab “iya iya” aja apapun yang ibunya bilang, biar ibunya juga seneng (maaf ya bu, saya gak terlalu percaya sama yang namanya ramalan, yang kemarin buat iseng2 aja, peace V’.’ ). Dari terminal Jombor naek bus jurusan Jogja-Borobudur. Karena mungkin wajah kita rada-rada londo *preeet jadilah kita harus ngebayar Rp. 12.000,-/orang padahal tarif normal Rp. 7.500,-. Sampai terminal Borobudur, kita udah dikejar-kejar lagi sama mas-mas delman sama becak yang nawarin ke Candi. Lagi-lagi untuk yang keseribu kali kami menolak, langsung cari penginapan. Ternyata susah juga cari penginapan murah di Magelang. Kami pun singgah di masjid dekat terminal sambil menggendong tas ransel yang beratnya naudzubillah *ala backpacker bgt kan??!!!
Di masjid kami tanya2 jalan ke Candi Borobudur, sekali lagi, terkadang agak2 susah bin rancu nemuin orang yang jujur sama yang cari uang disana. Sampai ketemu orang yang nawarin nginep di rumahnya Rp. 100.000,- plus nanti di anter pake mobil ke puthuk setumbu (bukit deket Borobudur). Bingung mw gimana lagi kita terimalah tawaran itu sambil bismillah.
Sampai di rumah ntu orang kita langsung menuju ke Candi. Bapak itu minta uang Rp. 50.000,- buat masuk candi bertiga. Padahal tiket resmi Rp. 30.000/orang. Ternyata oh ternyata kita di ajak lewat belakang. Loh loh loh… langsung disuruh pake sarung (sambil berfikir kok kita gak beli tiket ya) ternyata bener aja kita gak lewat tempat beli tiket. Owalah jadi uang tadi di ambil si bapake dan kita gak bayar tiket resmi… *maafin kami ya Allah-penuh penyesalan L
***
Candi Borobudur emang punya sejuta magnet buat menarik mata siapapun yang melihatnya *jiah…
Akhirnya segala kelelahan terbayar disana.

                                                                                         

                                                                                                                                                              
Sekedar info, pengarah gaya plus nyang foto di atas adalah seorang fotografer terkenal alias pak security yang ada disana.. wkwkwk… ntah kenapa tanpa diminta si bapake nawarin mw foto kita. Bagi yang butuh bapake ini, ini dia fotonya, kali aja kan ketemu si bapak disana :D





Gak jauh dari candi ada satu museum yang namanya….. *sambil mikir lama… aduh lupa saiya_tepok jidat…. Yah pokoknya masih disekitar area candi. Museum itw di dalemnya ada kapal namanya kapal Samudera yang konon bentuknya mirip banget sama salah satu relief yang ada di Candi Borobudur. Kapal ini di zamannya pernah berlayar dari Indonesia sampai Afrika (kebayang beribu tahun yang lalu




orang Indonesia udah bisa membuat kapal tanpa mesin dan berlayar sampai kesana *angkat 10 jempol sambil tepuk tangan, prok prok prok).
*to be continued